Gabung Vlog, 1000 user online pun tak mustahil


Vlog, tak  dapat dipungkiri menjadikan sarana menjaring traffict menjadi lebih mudah. Lewat media ini kita akan terpacu untuk menjadi kreatif dalam menulis. Hadiahnya ? ketika tulisan kita terpampang di vlog vivanews adalah berupa traffict yang mungkin kita sendiri belum pernah membayangkan, blog kita mungkin saat itu melebihi traffict blog yang sudah terkenal.

Lewat vlog ini juga blog-ku mendapatkan traffict yang sangat luar biasa. Bahkan, suatu ketika artikel blog-ku yang ditayangkan vlog sempat hampir menyentuh seribu user online yang terlihat dari widget online-ku. Alhasil hari itu puluhan ribu pageviewpun tercapai, sebuah sejarah dalam blog-ku. 

Bagi para blogger yang belum bergabung di vlog, rugi deh klo ngga gabung di vlog. Apalagi bagi blogger yang memang ingin menyalurkan hobi menulis, vlog akan memacu kita untuk meghasilkan karya-karya yang lebih bermutu. Copas yang sering dilakukan blogger untuk menambah artikel demi menaikkan traffict pun mulai kutinggalkan. Disela-sela kesibukan bekerja maupun beraktivitas, ide-ide yang kadang-kadang lewat sekejap di otak pun langsung kucatat agar tak menguap begitu saja untuk diolah ketika ada waktu senggang. Dan dengan aktivitas ngeblog ini sepertinya menulis tak sesulit dibayangkan seperti ketika masa sekolah dahulu.

Pelebaran jalan, antara kebutuhan atau keselamatan


Pertumbuhan produksi kendaraan roda dua maupun roda empat dan pertumbuhan jalan di Jakarta saat ini memang berbanding terbalik. Disaat pertumbuhan produksi kendaraan tersebut tengah digenjot karena tingginya permintaan konsumen akan kebutuhan kendaraan, pertambahan jalan sepertinya mengalami kemandekan. Pembangunan jalan untuk menampung lonjakan jumlah kendaraan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di tengah solusi tranportasi masal yang mandek perlu dilakukan. Namun terbatasnya lahan yang tersedia menjadi kendala bagi pemerintah untuk menambah jalur maupun membuat jalur baru.

Solusi pemerintah dengan melebarkan jalur dengan sedikit “memaksakan” menggusur bahu jalan hingga aspal maupun beton langsung berbatasan dengan trotoar menjadi upaya saat ini. Bahkan di beberapa jalan, pinggir jalan langsung berbatasan dengan parit dengan menghilangkan trotoar. Solusi tersebut memang sedikit membantu pengendara mendapat sedikit celah berkendara. Namun hal ini tentu sangat berbahaya terhadap pengguna jalan, baik itu bagi pengendara maupun pejalan kaki yang sedang melewati jalan tersebut. Apalagi di malam hari, terbatasnya penglihatan karena kurangnya lampu di jalan tentu saja menambah potensi ancaman keselamatan.

Belum lagi di beberapa ruas jalan tiang listrik bercokol tepat di pinggir jalan. Dalam hal ini tentu sebuah dilema, pelebaran jalan adalah kebutuhan utama untuk menekan kemacetan di sisi lain pemindahan tiang listrik memerlukan biaya yang tidak sedikit dan tentu saja pengorbanan masyarakat ketika pemindahan tiang listrik tersebut akan terjadi pemadaman. Akhirnya kita bisa lihat di jalan-jalan, tiang listrik berada tepat di pinggir aspal yang tentunya sangat berbahaya jika pengguna jalan tidak berhati-hati.

Pemerintah tampaknya harus berhati-hati dalam membuat master plan agar tidak terjadi tumpang tindih yang berakibat dirugikannya masyarakat. Koordinasi antara instasi terkait juga diperlukan agar kejadian yang membahayakan keselamatan pengguna jalan tidak terabaikan. Lebih baik jika pemerintah mengeluarkan sedikit lebih banyak dana daripada keselamatan selalu mengintai pengendara jalan yang notabene adalah pembayar pajak tersebut.

Kabar di beberapa media beberapa hari yang lalu dengan mulai adanya sedikit titik terang di mulainya kembali kelanjutan pembangunan MRT seakan menjadi mimpi yang akan menjadi kenyataan apabila benar-benar terlaksana. Sebuah idam-idaman bagi penduduk Jakarta yang mengharapkan bahwa di saat bekerja energi tidak hanya terkuras selama di perjalanan yang mungkin menjadikan pikiran stress yang berujung berkurangnya produktivitas dalam bekerja.

Makanan tradisional yang syarat Gizi

Hidup di kota memang menyajikan banyak pilihan, tak terkecuali dalam hal kuliner. Berbagai makanan dijajakan di berbagai tempat, mulai dari makanan siap saji, makanan berbagai daerah hingga makanan mancanegara yang mungkin masih asing bagi lidah kita. Makanan siap saji menjadi favorit dikarenakan kepraktisan dan rasanya yang memanjakan lidah konsumen. Namun dibalik itu ternyata makanan siap saji mengandung bahan-bahan yang jika tidak dikontrol dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Makanan siap saji banyak mengandung gula, lemak, bahan penguat rasa dan bahan pengawet. Makanan tradisional di kota besar sangat jarang kita temui dikarenanakan tergusur oleh makanan-makanan modern, padahal makanan tradisional dikenal terbuat dari bahan-bahan alami yang menyehatkan.

Beberapa  makanan tradisional yang syarat gizi :
1. Pecel : Berbahan utama sayur bayam, kacang panjang, tauge ditabur dengan sambal kacang.,makanan ini mengandung banyak gizi dan vitamin yang terkandung dalam bayam.  Cara membuat nasi pecel pun sangat mudah sehingga tak perlu repot dalam menyiapkan sajian ini. Semua sayuran cukup direbus sampai agak lunak kemudian air ditiriskan dan sayuran dilumuri dengan sambal kacang. Di beberapa daerah pecel juga ditambah dengan bunga Turi yang terasa pahit.

2. Karedok : Karedok adalah makanan khas daerah Jawa, tepatnya Jawa Barat. Masakan ini sangat unik karena semua sayuran dalam keadaan segar, tanpa melalui proses pemasakan sehingga kandungan gizi dan seratnya sangat padat. Karedok berbahan kacang panjang muda, daun kol, taoge, bengkuang, ketimun, dan daun kemangi. 

3. Asinan Bogor :makanan asli dari bogor ini mudah kita temui ketika bulan puasa. makanan ini mirip dengan karedok yang berbahan utama sayuran dan buah, cuma bumbu dari asinan bogor memakai cuka yang membuat rasanya sediki asam.

4. Gado-gado :Gado-gado relatif mudah kita temui di mana-mana. makanan yang berbahan berbagai macam sayuran seperti wortel, kacang panjnag, buncis, kol, kentang, tauge kemudian ditaburi sambel kacang dan di makan dengan lontong maupun nasi.

Resiko gangguan kesehatan bagi pengendara motor


Jakarta yang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas yang sangat tinggi membuat resiko berkendara menjadi sangat banyak. Tingkat kecelakan pengendara sepeda motor berdasarkan catatan pihak kepolisian adalah nomer satu. Selain kecelakaan, mengendarai sepeda motor ternyata bisa berakibat terganggunya kesehatan kita apabila tidak disertai tindakan pencegahan dengan cara memakai alat pengaman.

Polusi udara merupakan musuh utama pengendara sepeda motor, bayangkan saja apabila selama satu jam kita mengendarai sepeda motor berapa banyak asap dan debu yang kita hirup. Setiap berhenti di lampu merah, kendaraan yang berhenti bisa berjumlah puluhan yang menyebabkan kendaraan mengeluarkan asap (CO2) dari pembakaran yang tidak sempurna dan tentunya bisa mengakibatkan gangguan kesehatan yang sangat serius mulai dari pernafasan hingga paru-paru. Pemakaian masker menjadi kebutuhan utama untuk menghindari asap kendaraan tersebut yang mungkin lebih bahaya daripada asap dari rokok. Pemakaian helm full face yang didesign berukuran pas dengan kepala juga akan mengurangi jumlah asap yang masuk melewati sela-sela helm. 
Selain berakibat pada pernafasan maupun paru-paru, asap dan angin juga berakibat iritasi pada mata apabila tidak dilindungi. Penyakit katarak juga bisa akibat dari seringnya mata kita terkena asap di jalan. Pengendara sepeda motor yang tidak memakai jaket ketika berkendara juga beresiko terkena masuk angin. Kondisi tubuh yang lelah akibat bekerja seharian juga akan memperparah tubuh kita terkena penyakit akibat lemahnya kekebalan tubuh dan akibatnya gampang terkena penyakit. Berkendara motor dalam waktu yang lama bisa juga membuat penyakit ambien akibat duduk dalam waktu yang lama.

Pengendara sepeda motor tampaknya harus menjaga fisik dengan baik, memakai alat-alat keselamatan standard juga diperlukan untuk mengurangi bahaya kecelakaan. Memakan makanan bergizi dan rajin olahraga dianjurkan agar stamina terjaga untuk mendapatkan tubuh yang segar ketika berkendara di pagi hari maupun sore hari.

Mau mengelilingi Bumi ? cukup 2 tahun bekerja dengan berkendara di Jakarta


Jabodetabek, sebuah kawasan yang sangat berkaitan erat. Jakarta adalah ibukota Indonesia sedangkan Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi adalah berperan sebagai kota pendukung yang terletak di sekeliling Jakarta. Padatnya populasi Jakarta dan mahalnya biaya hidup maupun tempat tinggal di Jakarta membuat kota-kota pendukung tersebut menjadi pilihan yang realistis.

Meskipun jaraknya tidak begitu jauh namun akibat padatnya lalu lintas yang menjadikan macet adalah sebuah pemandangan sehari-hari, jarak antara kota pendukung dengan Jakarta akan terasa sangat jauh. Jarak antara kota pendukung tersebut dengan kota Jakarta mungkin berkisar antara 30 hingga 50 km. Kebutuhan untuk menghidupi keluarga mau tak mau memaksa penduduk yang bekerja di Jakarta harus menempuh jarak tersebut baik dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.

Bagi yang tidak mau terpaku pada alat transportasi umum yang kadang-kadang tidak bisa diandalkan, kendaraan pribadi adalah pilihan utama. Bagi pengendara motor maupun mobil yang setiap hari harus pulang pergi ke Jakarta, mungkin tak akan sadar bahwa jika berkendara selama dua tahun pulang pergi akan sama dengan mengelilingi bumi yang berjarak 40.075 km (dengan asumsi sekali jalan antara 35 hingga 40.km).  Dalam sehari pulang pergi berarti kita menempuh jarak 80 km dan dalam satu tahun kita menempuh 80x365 hari = 29200km, jadi dalam dua tahun total kita menempuh  58400km. Sebuah jarak yang bahkan melebihi keliling bumi .Tengok saja pada speedometer kendaraan, jika sudah melebihi 40.075 km (keliling bumi) berarti kita sudah mengelilingi bumi sekali putaran. Jadi berapa kali anda mengelilingi bumi ? tengok speedometer dulu ya…sudah layak belum jadi penjelajah bumi ?

Presiden pilihanmu di Pemilu 2014, muka lama atau Generasi baru ?


Dunia politik di Indonesia memang selalu mendominasi pemberitaan baik di media cetak maupun media elektronik. Hampir setiap bulan selalu berganti topik yang tak habis-habis, sehingga media tak pernah kehilangan headline baik itu berita dari DPR maupun dari pemerintah. Politik memang tak akan habis dikupas, apalagi di dunia politik Indonesia di kenal tak ada kawan abadi yang ada hanya kepentingan abadi yaitu kekuasaan. 

Beberapa minggu yang lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sebuah kuliah umum di salah satu perguruan tinggi mengatakan bahwa beliau tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden RI pada tahun 2014 maupun mendukung pencalonan keluarga terdekatnya. Sebelumnya Presiden SBY juga diprediksi akan mendukung pencalonan Ibu Negara ani Yudhoyono maupun putranya Edhie Baskoro yang kini mulai memegang jabatan strategis di partai Demokrat, namun hal itu juga dibantah. Sebuah angin surga bagi lawan-lawan politik yang sempat miris dengan sebuah pernyataan dari orang-orang terdekatnya yang beredar isu akan mencalonkan lagi sebagai Presiden untuk ketiga kalinya.

2014 memang masih tiga tahun lagi, di tahun itu dipastikan akan pertarungan untuk memperebutkan RI-1 dipastikan akan berlangsung dengan sengit. Muka-muka lama seperti mantan presiden Megawati Soekarno Putri, Abdurizal Bakrie, Prabowo, Wiranto, Tifatul Sembiring, Sultan Hamengkubuwono dan Surya Paloh  yang masih penasaran dalam pemilu sebelumnya mungkin akan masih menjadi salah satu kandidat kuat. Generasi baru yang mungkin akan menjadi salah satu penghias dunia perpolitikan di Indonesia seperti Puan Maharani yang sudah beberapa tahun belakangan ini sepertinya di siapkan untuk menjadi pengganti Megawati Soekarno Putri. Anas Urbaningrum, politikus muda yang menjadi rising star di partai demokrat yang kini juga menjadi ketua umum partai Demokrat yang dinilai mempunyai pencitraan seperti Presiden SBY. Edhie Baskoro juga bukan tak mungkin akan mencalonkan diri sebagai salah satu kandidat meskipun Presiden SBY sempat mengeluarkan statement yang tak akan mendorong anaknya tersebut untuk mencalonkan diri, namun sekali lagi namanya juga politik.

Selain nama-nama diatas sepertinya belum ada lagi nama yang menonjol yang akan diusung oleh partai politik. Tinggal tiga tahun lagi sambil berharap ada calon lagi yang namanya muncul seperti ketika nama Presiden SBY mendadak menjadi idola dan menjadi presiden tujun tahun yang lalu agar dunia politik di Indonesia lebih beragam dan tidak melulu itu-itu saja. Presiden yang bersih, berani, adil, jujur dan bisa menjadikan rakyat Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat bukan hanya janji-janji manis saja ketika kampanye namun sesudahnya hanaya menjadi angin lalu. Lalu siapa lagi ya kira-kira, masih kurang nih stock calon presidennya ?

Enthung Jati, makanan lezat ketika musim penghujan di Blora


Blora, merupakan sebuah kota kabupaten yang terletak di daerah pantai utara Jawa dan merupakan daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kondisi daerah ini merupakan perbukitan kapur dan masih banyak terdapat hutan yang rimbun terutama pohon jati yang menjadi salah satu produk unggulan dari kota Blora. Pohon jati tumbuh subur hampir di setiap sudut kota Blora dan menyambung ke daerah-daerah di sekitarnya seperti Bojonegoro, Cepu, Rembang dan Tuban. 

Pohon Jati sangat bernilai tinggi kayunya sehingga sering disebut sebagai kayu emas karena kayunya kuat dan mempunyai tekstrur yang sangat indah. Selain diambil kayunya, daun pohon jati juga diambil sebagai pembungkus makanan dan juga jajanan tradisional. Di awal musim penghujan di bulan november hingga desember daun pohon jati akan mulai tumbuh setelah sebelumnya dimusim kemarau menggugurkan daunnya. Disaat daun jati bersemi itulah ulat-ulat mulai merajalela memakan daun jati hingga tersisa rangka-rangka daun jati sehingga pohon jati akan nampak gundul. Namun merajalela-nya ulat yang menghabiskan daun pohon jati justru merupakan salah satu berkah dari penduduk karena ulat tersebut ketika menjadi kepompong atau disana disebut dengan enthung/ ungker biasa dijadikan makanan yang lezat. Kepompong yang berwarna coklat tua ini dan berukuran satu hingga dua sentimeter ini biasa digoreng  atau dioseng-oseng karena kaya akan protein. Rasanya pun sangat gurih dan renyah, namun terkadang makanan ini terasa gatal di lidah jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, terlebih ketika mengunyah bagian kulitnya. Bagi yang belum pernah mencoba, makanan ini akan terasa sedikit aneh di lidah dan terlihat sedikit jijik namun setelah mencoba dipastikan tak akan pernah melupakan rasanya.

Untuk mencicipi makanan ini bisa kita temui di pinggir-pinggir jalan di sepanjang kota Blora ketika musim penghujan tiba. Harganya pun cukup murah yang berkisar antara Rp.20.000,- ~ 30.000,- per kilogram. Jadi jangan lewatkan jika berkunjung ke Blora jangan hanya mencari perabot dari kayu jati tapi enthung jati pun perlu dibawa sebagai oleh-oleh.

Pijat Refleksi : Bersakit-sakit dahulu, Bersenang-senang kemudian


Pijat yang berasal dari daratan China ini fokus pada pemijatan di telapak kaki untuk menormalkan peredaran darah. Bukan hanya telapak kaki tetapi juga hingga sebatas lutut, tangan, punggung, leher dan kepala. Bagian pertama yang dipijit berturut-turut adalah telapak kaki, jari-jari kaki, kaki hingga batas lutut, tangan, punggung, leher kemudian kepala. Syaraf di telapak kaki mempunyai titik-titik yang berhubungan dengan syaraf-syaraf di bagian organ tubuh yang lainnya.

Penggemar pijat ini adalah orang-orang lanjut usia yang banyak mempunyai penyakit seperti darah tinggi, migrain, sakit pinggang, sakit punggung maupun untuk melancarkan peredaran darah. Alat pijat yang digunakan adalah sebuah kayu untuk menekan syaraf-syaraf dan jari-jari dari pemijat yang sangat kuat.

Keluhan-keluhan akan ditanyakan oleh pemijat sehingga bisa fokus bagian mana yang harus dipijat untuk melancarkan peredaran darah yang terganggu. Jerian-jeritan bahkan menjadi hal yang umum ketika seseorang direfleksi, terutama ketika dipijit untuk melancarkan bagian syaraf yang terganggu. Orang dewasa pun tak akan mampu menahan sakit dan menjerit ketika titik syarafnya ditekan dengan jari oleh pemijit. Durasi pijit yang berkisar 30 menit hingga satu jam seakan berjalan lambat ketika titik-titik darah yang tersumbat mulai dilancarkan oleh pemijit.

Sakit-nya proses pemijatan akan terbayarkan sesudah proses pemijitan, keesokan harinya ketika bangun pagi kita akan merasakan tubuh yang segar dan rileks karena mulai lancarnya aliran peredaran darah. Pijat Refleksi memerlukan beberapa kali kunjungan untuk memaksimalkan hasil dari pijitan tersebut.  

Siapkan waktu 9% di jalan, jika bekerja di Jakarta


Jakarta, adalah Ibukota Negara kita tercinta Indonesia. Jakarta sebagai jantung Indonesia baik itu pusat pemerintahan maupun pusat kegiatan ekonomi. Sebuah kota yang menjanjikan akan masa depan dan magnet untuk mengumpulkan rupiah, tak heran kota Jakarta dijejali oleh jutaan orang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari sektor formal hingga sektor informal, pusat peredaran uang yang menyedot para pekerja menuju kota ini. Berbagai macam profesi pun dijalani demi kelangsungan hidup keluarga.

Para pekerja yang bekerja di Jakarta mungkin memilih untuk tinggal di sekitar kota-kota Jakarta seperti bogor, tangerang, depok, bekasi, cibubur dan kota-kota lain dengan alasan yang bervariasi namun kebanyakan adalah karena mahalnya tempat tinggal di Jakarta. Untuk menempuh tempat kerja dibutuhkan waktu yang lumayan meskipun jarak tempuh tidak terlalu jauh karena kemacetan lalu lintas yang sangat luar biasa padat. Sebagai contoh adalah dengan jarak tempuh yang hanya 35.km, kita bisa menghabiskan waktu 1.5 jam dengan kendaraan roda dua. Itu berarti kecepatan rata-rata kendaraan hanya 23 km/jam, belum lagi bagi para pekerja yang menggunakan kendaraan umum yang pasti harus berangkat  lebih awal karena semakin siang kemacetan akan semakin menjadi.

Minimum waktu yang kita perlukan di perjalanan dari kota di sekitar Jakarta menuju Ibukota adalah 3 jam untuk berangkat dan pulang kerja. Dalam sebulan apabila hari kerja senin hingga jumat maka waktu yang kita habiskan di jalan adalah 60 jam atau sama dengan 9% dari total waktu 672 jam dalam sebulan. Sebuah pengorbanan waktu demi untuk mencari nafkah keluarga yang mungkin kita hanya punya waktu sekitar 26%.

Namun itulah sebuah dinamika hidup di kota impian dan surga bagi pencari kerja. Sebuah kota yang menggiurkan seperti madu tetapi terkadang mempunyai kehidupan yang sangat keras.

Sihir “Odong-odong” dan tangisan anak kecil

Odong-odong atau becak-becakan berbentuk burung adalah salah satu kreativitas penjual jasa mainan anak-anak. Setiap hari tukang odong-odong begitu anak-anak menyebutnya berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya untuk menarik minat hati anak-anak untuk menaikinya. Sore hari adalah waktu favorit bagi tukang odong-odong untuk mengais rupiah karena waktu ini adalah saat anak-anak untuk keluar bermain sehabis dari sekolah. Rengekan bahkan tangisan anak kecil demi berharap kepada orang tuanya agar bisa menaiki odong-odong yang di-iringi dengan lagu-lagu kesayangan anak-anak.

Kreativias dari penjual jasa mainan anak-anak patut diacungi jempol. Hampir setiap beberapa bulan sekali keluar model mainan anak-anak yang dikerjakan dari kreativitas bengkel yang berkreasi demi membuat anak-anak tertarik. Mulai dari kereta mini, odong-odong, mobil-mobilan hingga roda gila. Sifat anak-anak yang mudah bosan dan mudah tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru harus diimbangi dengan kreativitas demi menarik hati anak-anak.

Sihir dari kreativitas bengkel jalanan ini selain membuat anak-anak senang juga membuat bengkel-bengkel lebih berkreasi dan menumbuhkan peluang wirausaha.   

3 wakil Indonesia melawan Valentino Rossi di Moto GP


Moto GP sudah lama berlalu di Indonesia tepatnya di sentul, tahun 1995 ketika Valentino Rossi masih berlaga di kelas 250cc. Kiprah Doni Tata Pradita di kelas 250.cc pun tahun ini belum terlihat kelanjutannya seperti beberapa tahun lalu yang ikut berpartisipasi bersama motor Yamaha.

Tahun ini di kelas bergengsi kelas para raja, Indonesia mempunyai 3 wakil yang bertarung melawan “The Doctor” Valentino Rossi. Namun wakil tersebut bukan pembalap yang melawan Valentino Rossi tetapi wakil tersebut adalah slogan yang terpampang di baju maupun motor pembalap Moto GP yang bertujuan sebagai penghargaan atas market/ penjualan sepeda motor merk tersebut yang berkontribusi sangat besar di Indonesia. Valentino Rossi yang kini mengendarai Ducati akan bertarung melawan “Semakin di Depan” Yamaha, “Satu Hati” Honda dan “Change and Challenge” Suzuki. Logo dengan bahasa Indonesia itu tentu saja membuat bangga bangsa kita ketika slogan tersebut berkeliling dunia dan dilihat berjuta-juta penonton Moto GP yang menempel di baju pembalap maupun fairing motor.

Selain sebagai penghargaan atas kontribusi penjualan di Indonesia, pemasangan logo tersebut juga sebagai salah satu strategi dari pabrikan sepeda motor untuk menarik minat pembeli atau strategi mendongkrak penjualan sepeda motor. Tentu saja kehebatan motor dan joki dari pembalap di arena Moto GP diharapkan oleh marketing akan meyakinkan pecandu balapan roda dua paling membumi tersebut menjadi tertarik untuk mengikuti jejak pembalap favorit dengan membeli sepeda motor sesuai dengan merk dari pembalap idola.

"Fast Food" ala Indonesia

Fast food, adalah makanan favorit penduduk Amerika. Disana orang lebih suka mengkonsumsi makanan ini karena sifatnya yang praktis dan tidak memakan waktu untuk mengolah sehingga sangat cocok untuk penduduk Amerika yang sangat sibuk. Fast Food seperti burger, pizza maupun fried chicken sudah sangat mendarah daging bagi penduduk Amerika. Fast food ala Amerika ini juga sudah merambah ke Negara kita dan menjadi favorit bagi anak remaja apalagi dapat dengan mudah ditemui di mall dan pusat perbelanjaan. Di tengah membanjirnya fast food ala Amerika tersebut, di Indonesia sendiri sebenernya juga punya fast food andalan yang harganya tentu jauh lebih murah.

Fast food ala Indonesia ini tentu sudah tidak asing di telinga kita, ini dia fast food lokal  kita :
- Mie Ayam : mie ayam atau lebih dikenal dengan mie pangsit ini sangat mudah kita temui di tenda-tenda pinggir jalan bahkan ada juga gerobak yang setia menghampiri pelanggan. Berbahan dasar mie yang dilengkapi dengan kuah, sawi, potongan ayam dan tentunya pangsit menjadi salah satu andalan fast food ala Indonesia ini.
- Bakso : bakso sepertinya sudah menjadi menu wajib ketika pesta ulang tahun untuk dijadikan traktiran teman-teman. Dari anak-anak hingga orang tua pun pasti menggemari bakso, makanan ini umumnya hanya sebagai makanan selingan karena porsinya yang tidak begitu banyak.
- Bubur Kacang Hijau : bubur kacang hijau atau dikenal dengan burjo ini adalah fast food yang paling menyehatkan. Berbahan dasar kacang hijau yang mengandung banyak vitamin dan gizi ini biasanya dijual pada malam hari.

Fast food yang menjadi makanan favorit terkadang harus dibatasi karena mengandung lemak dan bahan pengawet yang dapat menggangu kesehatan, sesekali boleh kita menikmatinya asal jangan tiap hari…